SALAH FAHAM
Matahari mulai meninggi tepat diatas
kepala. Sinar matahari mulai menyengat kulit walau telah terbungkus oleh
sarungnya. Jejalan kota di hari ahad tempo lalu semakin meramai. Mengingat hari
libur yang hendak usai. Hiruk pikuk manusia membuat jejalan kota padat oleh
kendaraan bermotor. Tak kalah jalur mobil yang dipenuhi mobil berjalaran
dijalan. Tepat dipersimpangan jalan kota, sering sekali terjadi kesalah fahaman
antar pengendara.Yah, begitulah jejalan yang selalu dipadati oleh pengendara
bermotor maupun mobil.
Ketika lampu merah dari salah satu
persimpangan, salah satu dua motor maupun mobil sudah berada di tengah-tengah
persimpangan. Lantaran keterlanjuran jalan, seketika lampu berganti merah. Mau
tidak mau melanjutkan lajunya begitu saja. Sedangkan dari arah persimpangan
yang lain, lampu yang awalnya merah berganti menjadi hijau. Secara naluri
seorang manusia, karena menghargai laju motor dan mobil yang berada ditengah
persimpangan yang berbeda arah tadi. Siulan klakson pun panjang pun saling bersautan
dari pengendara yang berada dibelakang. Mengapa tidak langsung jalan?
Teriak salah seorang pengendara yang
berada dibelakang. Mereka salah faham. Mereka tidak tahu kejadian yang telah
terjadi sebelumnya. Mereka fikir, penegendara yang berada didepan lelet,
tidak tanggap dan apalah yang dilontarkan oleh pengendara yang berada
dibelakang. Kami hanya menghargai pengguna jalan yang lain, yang sudah
terlanjur melaju dipersimpangan.
Setidaknya sesama pengguna jalan, sesama
pengendara saling memahami antar sesama. Dengan adanya pemahaman antar sesama
pengendara, tidak ada lagi kesalahfahaman antara pengendara. Tidak ada lagi
siulan klakson yang panjang saling bersautan. Tidak ada lagi keributan di
jejalan kota. Karena fungsi traffigh light sendiri untuk mentertibkan pengguna
jejalan kota.
Begitu pula dalam kegiatan sehari-hari,
saling memahami antar sesama akan menghilangkan prasangka buruk, kesalah
fahaman serta penyakit hati lainnya. Hendaknya kita tidak mendzolimi orang lain
dimanapun kita berada. Di jalan, dirumah, dimasjid, dikampus, dikantin, atau
tempat-tempat yang lain.
Karena tanpa adanya rasa saling memahami,
tanpa adanya rasa saling menghargai sosialisasi antar sesama tidak akan semulus
jalan tol..
Hehee...^_^
#curahanhatiseorangpengendara
#lastpost
#salingmemahami
09072017
Komentar
Posting Komentar