SECARIK PESAN DARI AYAH
Seorang teman sebaya mendapat pesan singkat dari ayahnya. Begitu mengharukan ketika membaca ikut membaca pesan ayahnya. Teringat ayah yang selalu merasa kurang didepan kita dan menginginkan anak-anaknya menjadi lebih hebat dari beliau. Begitu cintanya pada kita, hingga menginginkan seorang pendamping untuk kita lebih baik dari beliau. Yang dapat menggantikan semua tanggung jawab yang telah beliau emban selama ini. Sungguh berat, melihat pengorbanan yang telah beliau lakukan. Penjagaan beliau pada anak perempuannya terutama begitu hati-hati, yang terkadang begitu ketat. Seiring berjalannya waktu, dimana kita telah beranjak dewasa diajak untuk berfikir dalam mengahadapi problematika kehidupan. Dibimbing agar berfikir bagaimana menjalani kehidupan yang sesungguhnya ketika beliau tidak lagi bertanggung jawab atas kita.
Ayah, cintanya memang tidak pernah teucap melalui kata-kata. Namun, kita dapat merasakannya dengan segala macam perilaku beliau kepada kita. Larangan beliau ketika kita hendak melakukan sesuatu diluar pengawasan beliau terhadap kita, diamnya ketika kita melakukan suatu kesalahan agar kita menyadari dengan sendirinya, ataupun hal-hal yang mungkin kita tidak menyadari akan perilaku beliau terhadap kita. Itu semua bentuk kecintaan beliau kepada kita, anak-anak ayah.
Inilah risalah singkat yang membuat hati ini berdebar dan sungguh mengharukan para pembaca...
![](https://www.facebook.com/images/emoji.php/v9/fc0/1/16/1f4e9.png)
![](https://www.facebook.com/images/emoji.php/v9/fc0/1/16/1f4e9.png)
*_بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ_*
*_السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّٰهِ وَ بَرَكَاتُهُ_*
*_السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّٰهِ وَ بَرَكَاتُهُ_*
_Anak-anak ku yang dirahmati Allah, sengaja Abi tulis risalah ini sebagai bentuk nasehat untuk kalian, dan sebagai bentuk tanggung jawab Abi dalam menasehati kalian._
Anak-anak ku, kalian sudah mulai dewasa, bahkan sudah ada yang dewasa. Kalian sudah saatnya belajar tentang segala hal dengan sikap dan pertimbangan kedewasaan. Memahami ilmu dengan kedewasaan, mengambil pelajaran dengan kedewasaan, dan mengatasi masalah dengan kedewasaan.
Kalian bisa belajar dari orang-orang terdekat kalian, dan orang yang paling dekat dengan kalian adalah orang tua kalian, Abi dan Ummi.
Kalian bisa mengambil yang baik dari Abi dan Ummi dan bisa menyempurnakan kekurangan yang ada. *Belajar yang paling mudah adalah dengan napak tilas.* Abi berharap kalian bisa napak tilas dari perjalanan hidup Abi dan Ummi dengan membenahi hal-hal yang kurang sempurna.
Abi banyak belajar karakter dari orang-orang yang Abi anggap punya karakter baik. Abi banyak belajar tentang sikap dari orang-orang yang Abi kenal punya sikap baik, begitu pula dengan pemahaman keagamaan, Abi belajar dari orang-orang yang Abi kenal punya pemahaman agama yang baik, sampai sekarang pun Abi masih dalam proses belajar.
Kalian anak-anak Abi yang paling tahu akan kelebihan dan kekurangan Abi dan ummi dibandingkan orang lain. *Napak tilasilah apa yang Abi dan ummi kerjakan dulu, tinggalkanlah kekurangan yang ada.*
Secara umum, Abi dan Ummi merasa bersyukur dengan perkembangan kalian. Bila ada yang kurang, Abi dan Ummi yakin itu masih tahap belajar dalam proses perbaikan dan penyempurnaan.
Ibarat radio, kalian sudah tahu frekuensi yang Abi dan Ummi pakai. Dalam kehidupan ini Abi dan Ummi berusaha realistis dalam menentukan parameter kebahagiaan.
Sekali lagi, kalian hanya cukup napak tilas Abi dan Ummi dalam kehidupan. *Jangan meniti jalan baru, sikap baru, pemahaman baru, parameter baru, tindakan baru, karena sesuatu yang baru akan membutuhkan patokan baru* dan itu akan membingungkan kalian.
21 tahun pernikahan Abi dan Ummi sudah mengalami banyak hal, mempelajari banyak hal, menyimpulkan banyak hal, dan menjalani banyak hal.
Kalian sudah merasakannya selama ini.
*_Anak-anak ku, banyak generasi seangkatan kalian yang bingung karena mereka harus mencari jalan sendiri, kesimpulan sendiri, parameter sendiri. Karena orang tua mereka gagal menunjukkan dan memahamkan jalan, standar, parameter dan kesimpulan._* Mereka tidak tahu jalan kehidupan mana yang harus mereka tempuh, yang seharusnya mereka tempuh adalah jalan hidup Rasul Allah. Secara ilmu mereka tahu dan faham itu, tapi secara aplikasi mereka bingung. Sehingga kehidupan mereka bertentangan dengan ilmu mereka.
_*Tetapi anak-anak ku, Abi juga banyak menemukan generasi seangkatan kalian yang orang tuanya mampu dan berhasil menunjukkan jalan yang harus mereka tempuh.*_ Sehingga yang Abi tahu mereka adalah generasi yang dewasa dan tahu bagaimana harus bersikap, tidak bingung dengan pilihan mereka, dan mereka tetap terus dengan proses belajarnya..
_*وَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّٰهِ وَ بَرَكَاتُهُ*_
![](https://www.facebook.com/images/emoji.php/v9/f6c/1/16/2764.png)
![](https://www.facebook.com/images/emoji.php/v9/f6c/1/16/2764.png)
#copasfromKhaulahAzizah'sDad
Thank's for your motivation for us..
❤
Komentar
Posting Komentar