ISTIQOMAH SAMPAI HUSNUL KHOTIMAH

         Istiqomah..
 Mudah di ucap, namun susah merealisasikan. Yang diharapkan, namun kurang             dipertahankan. Berat, namun berbuah manis jika dilakukan dengan ikhlas.  

  Banyak orang yang bilang "istiqomah" tapi nggak tau artinya. Semoga istiqomah ya..
Tapi, nggak tau maksudnya apa. Sebenarnya, apa sih istiqomah?
Sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk tahu dan berusaha istiqomah dijalan Allah. Melihat keadaan zaman yang semakin parah, jauh dari jalan yang benar. Banyak sekte-sekte sesat yang tersebar di bumi Allah ini. Dengan berpegang teguh pada agama Allah dan tetap istiqomah.

Hakekat Istiqomah
Makna secara bahasanya adalah tegak lurusnya sesuatu.
Sedangkan secara istilah adalah menempuh jalan yang lurus yaitu ta'at kepada Allah, menjauhi apa-apa yang dilarang-Nya. Menurut Ibnu Rojab Al-Hambali istiqomah adalah" menapaki jalan yang lurus, yaitu diin ini. Tidak miring ke kanan maupun ke kiri." Istiqomah mengikat islam pada seluruh aspek kehidupan. Karena islam dapat mengatur seluruh kehidupan manusia. Tanpa adanya islam, kita tidak akan pernah tahu sopan santun. Tanpa adanya islam, kita tidak akan tahu bagaimana mendidik anak dengan benar. Tanpa adanya islam, kita tidak akan tahu halal dan haram. Begitu pula hal-hal yang kita kerjakan sehari-hari. Jalan menuju istiqomah amat sulit dan hampir mustahil. Sehingga kita perlu mengetahui kiat-kiat agar kita dapat istiqomah hingga akhir hayat nanti. Rosulullah bersabda:
قل اٰمنتُ باللّٰه ثمّ استقم

artinya:"Katakanlah, aku beriman kepada Allah kemudian istiqomahlah."


Kiat-kiat Menuju Istiqomah
          Agar kita dapat istiqomah, berikut adalah kiat-kiatnya:
  • Taubat, membersihkan diri dari dosa dan maksiat dengan disertai tekad yang kuat sehingga tidak akan mengulanginya kembali. Allah bersabda dalam surat at-tahrim ayat 8:                                             
ياايّها الّذين اٰمنوا توبوا إلى اللّه توبةً نصوحاً عسى ربّكم ان يكفّر عنكم سيّاٰتكم ويدخلكم
                                                                   جنّٰتٍ تجرى من تحتها الانهار                                                                                                    
artinya:"Wahai orang-orang yang beriman' bertaubatlah kalian dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan ke dalam surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai."
  • Memperkuat keimanan dengan mendekatkan diri kepada Allah, menta'ati perintahnya dan menjauhi larangannya. Serta selalu merasa di awasi oleh Allah dimanapun berada. Dengan itu, akan tumbuh sifat ihsan dihati kita ketika beribadah.
  • Membekali diri dengan ilmu yang bermanfa'at. Dengan sering mendatangi majlis-majlis ilmu formal maupun tidak formal.
  • Mengambil pelajaran dari kisah-kisah para sahabat terdahulu. Bagaimana istiqomah mereka dalam menghadapi berbagai macam coba'an.
  • Senantiasa bersabar dan yakin dalam menuju jalan yang istiqomah.
  • Senantiasa berdo'a kepada Allah. Rosulullah telah mengajarkan do'a agar ditetapkan hatinya kepada diin Allah: 
يا مقلّب القلوب ثبّت قلبي على دينك
"Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada diin-Mu."
Dan Hasan Al-Bashri mengajarkan do'a beliau kepada kita:
اللهمّ انت ربّى فارزقنى الإستقامة
"Ya Allah Engkau Rabbku, karenanya anugrahilah keistiqomahan kepadaku (kemantapan hati dalam agama)."
         Selain kita mengetahui kiat-kiat menuju jalan istiqomah kita juga harus mengetahui apa saja yang menyebabkan kita gagal dalam istiqomah.

Penyebab Kegagalan Dalam Istiqomah 
Di antaranya yaitu:
  • Tidak memperhatikan pentingnya do'a. Karena do'a itu penting, kita minta kepada sang pencipta. Jika kita minta dengan sungguh-sungguh, biidznillah akan terkabul.
Kalah dengan bujuk rayu syahwat. Nah, kita harus extra hati-hati dengan yang namanya syahwat. Jangan sampai kita terlena dengan syahwat, kita harus bisa mengendalikan dalam diri kita.
  • Malas dan enggan. Ini adalah salah satu sifat orang yang meremehkan masalah istiqomah. Hal ini harus segera di hilangkan sebelum mengendap lama pada diri kita. Agar kita tidak terperosok ke dalam kefuthuran.
  • Tergesa-gesa dan berlebihan. Sifat ini juga dapat menimbulkan kefuthuran. Karena, perubahan seseorang itu tidak ada yang instan. Terlebih adalah masalah istiqomah, butuh proses yang lama.
  • Enggan muhasabah diri dan enggan menerima nasehat. Sifat ini sudah sangat parah, hati orang yang memiliki sifat ini tidak sakit lagi. Akan tetapi telah mati, karena sudah tidak bisa diberi mau'idhoh (nasehat yang baik). 
Demikianlah, sebagian yang harus kita ketahui agar kita mampu dan berusaha menjadi seorang muslim yang istiqomah di jalan Allah. Mungkin apa yang saya tulis disini jauh dari nilai sempurna. Saya berharap, yang sedikit ini bisa memberikan manfa'at kepada pembaca. Wallahu A'lam..
 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADA HIKMAH DIBALIK UJIAN

NAJIS DIMANA-MANA

CURAHAN HATI DI MALAM TAHUN BARU

KESEMUAN YANG NYATA

PEMUDA DAMBAAN UMMAT

TAKLIM YUUK..

LANGIT...

MASALAH KEHIDUPAN

BURUNG MERAK PARA FUQOHA'